Resonansi Realitas Tuhan yang Tak Terbatas


Hukum Resonansi

Dalam terang Resonansi, semua metafora dan simbol segera mulai masuk akal, pada saat yang sama menjadi pintu sejati menuju realitas yang tak terlihat.

Hukum Resonansi memiliki karakter relasional, yaitu mengungkapkan cara di mana dua atau lebih hal atau fenomena yang tampaknya berbeda berkomunikasi secara selektif (dihubungkan), diintegrasikan ke dalam satu kesatuan yang Utuh.

Tautan yang menyatukan semua hal di Semesta (objek fisik, proses mental, fenomena psikis, tingkat spiritual, dengan kata lain semua yang terwujud) memiliki dasar proses Resonansi.

Rahasia mendasar dari latihan yoga adalah menciptakan dan mempertahankan proses resonansi, dengan kata lain proses memulai dan memperkuat respons getaran (tautan) dalam sistem penerima yang selaras dengan sistem pemancar.

angat penting untuk dipahami bahwa resonansi dimulai hanya ketika frekuensi kedua sistem (penerimaan dan pemancaran) sangat dekat atau identik.

Dalam yoga, proses resonansi diciptakan dan dipertahankan terutama oleh perhatian yang terfokus secara permanen (konsentrasi mental tanpa usaha).

Selama resonansi, frekuensi kosmik (energi getaran) yang terus dipancarkan sebagai gelombang kosmik oleh pusat antarbintang, galaksi, atau planet dapat diterima oleh fokus koresponden tubuh halus manusia dengan cara yang sama seperti set radio dapat disetel ke radio yang berbeda. frekuensi.

Selama resonansi, transfer energi halus terjadi, dari sumber pancaran ke penerima. Energi yang diterima membawa serta semua karakteristik sumber, pada berbagai tingkatan (pola fisik, energi spesifik, perasaan, keadaan batin, informasi, gagasan, dll).

Resonansi dan Yoga

Apa hubungan yoga dengan resonansi? Semua teknik yoga ( asana, pranayama, meditasi, dll.) adalah modalitas akurat untuk menciptakan resonansi dengan energi kosmik tertentu yang khusus untuk teknik tersebut. Jenis energi yang beresonansi dengan teknik tertentu diungkapkan oleh seorang guru  ketika dia memberikan inisiasi ke dalam teknik itu.

Dengan kata lain, melalui latihan asana tertentu , misalnya, yogi menciptakan hubungan antara mikrokosmosnya sendiri, bergetar pada energi tertentu (sesuai dengan asana), dan sumber makrokosmik energi itu (koresponden kosmik) dari asana itu. Melalui hubungan ini (resonansi), energi dari sumber kosmik ‘dituangkan’ ke dalam mikrokosmos praktisi. Semakin lama asana dipertahankan dengan mudah konsentrasi mental dilakukan, semakin banyak jenis energi itu terkumpul ke dalam keberadaannya.

Inilah alasan mengapa semua yogi yang benar-benar mahir mempertahankan asana dalam bermeditasi, atau dalam melakukan pranayama, dll., selama berjam-jam.

Oleh karena itu, yoga tidak hanya menyediakan alat untuk pengetahuan diri, tetapi juga spektrum besar alat untuk mengembangkan area keberadaan yang kurang berkembang, sehingga  menjadi makhluk utuh dan lengkap.

Dalam terang Hukum Resonansi dan karena kemiripannya, fenomena, ide, perasaan, objek, energi, dll., bersesuaian (selaras), bergetar serempak (identitas), membangkitkan (memanggil) satu sama lain secara selektif melalui tindakan dari kejauhan.

Dalam fisika klasik, resonansi terkenal di bidang mekanika, akustik, elektromagnetisme. Fenomena ini meskipun mencirikan seluruh manifestasi Alam Semesta.

Dasar dari keberadaan resonansi adalah substrat alam semesta yang energik dan bergetar. Oleh karena itu, langkah pertama dalam memahami resonansi secara mendalam adalah dengan merenungkan fakta bahwa semua fenomena fisik, mental, dan spiritual berakar ke dalam Realitas Abadi yang Unik.




Berbagi adalah wujud Karma positif

Berbagi pengetahuan tidak akan membuat kekurangan

Blog Terkait