Wisata ke Istana Kristal


Menceritakan tentang seseorang bernama Sanjiwani yang melakukan perjalanan ke tempat objek wisata yang banyak orang impikan tentang tempat itu. Sanjiwani mengatakan jika seseorang dalam hidupnya tidak pernah ke tempat itu, hidupnya belumlah terasa lengkap.

Dengan antusiasme yang tiada habisnya, Sanjiwani berusaha mencari tahu keberadaan tempat itu. Mulai dari majalah hingga layanan wisata, ia berusaha mencari tahu cara menuju ke sana.
Akhirnya dia mendapat informasi hal itu dari pusat layanan pariwisata di pemerintahan. Berbagai informasi dia dapatkan dan juga buku saku sebagai panduan berpergian.

Perjalananpun dimulainya, dia kini memasuki tempat sesuai dengan petunjuk dari dinas pariwisata.
Begitu sampai di persimpangan jalan, dia bingung karena dia tidak diberi informasi sebelumnya bahwa di tempat ini ada persimpangan.

Dia mencoba menggunakan google map, namun di lokasi itu akses internet tidak berfungsi, dia mencoba mencari tahu di buku sakunya, ternyata jauh berbeda dari apa yang ada di buku dengan kenyataannya di tempat itu.

Tidak ada petunjuk jalan, tempat yang sangat sepi seperti berada dalam hutan belantara.
Disana dia menjumpai seorang penduduk lokal. Sanjiwani bertanya pada orang itu :

Pak, dapatkah bapak menunjukkan arah mana untuk mencapai lokasi Istana Kristal?

Si Bapak : Istana Kristal? Apakah anda sedang bermimpi? tidak ada tempat seperti itu di wilayah ini.

Sanjiwani tetap ngotot akan kebenaran informasi yang dia dapat dan yakini bahwa tempat itu sama seperti yang dituliskan di bukunya. Dia kemudian memperlihatkan buku itu, dan bapak itu melihatnya dengan cara seksama sekali.

Si Bapak : Oooo, ternyata kamu telah di kecoh dengan buku-buku ini… hanya 1 lembar yang sesuai dengan tempat ini. Petunjuk inipun juga tidak jelas dengan keadaan disini.

Sanjiwani : Jadi itu berarti buku itu salah cetak gitu ya ?
Si Bapak : Bukan, sepertinya orang yang telah mencetak ulang ini tidak pernah kesini ataupun dia tidak melakukan Cros check, dia hanya menuliskan saja dari info-info yang didengar oleh orang-orang sebelumnya, yang entah dari berapa orang sebelumnya telah menambahkan dan menguranginya. Itu yang membuat dari keaslian suatu info awal berubah.

Si Sanjiwani : Ooo..begitu, jadi bagaimana pak saya bisa kesana?

Si Bapak tertawa dan dengan sedikit ngeledek mengatakan,
Kamu kira tempat itu seperti istana para raja ?
Tidaklah seperti itu, yang ada disini itu tak ubahnya seperti tempat sumber mata air, tempat untuk mendapatkan setetes air.

Sanjiwani : Baik pak, tidak apa-apa jika memang demikian.
Saya ingin merasakan seperti apakah air itu, karena banyak orang berebutan menginginkannya.

Si Bapak : Kamu terus aja masuk kedalam menelusuri jalan ini, sedikit daerah tanjakan di sana kamu akan menjumpai persimpangan besar dan banyak.
Jangan bingung kalau sudah sampai disana. Jangan menengok kemanapun lagi, karena ditengah-tengah persimpangan itulah tempatnya.
Jangan kecewa juga, saat sampai disana kamu tak akan melihat air yang sejernih kristal itu keluar dengan sendirinya begitu saja.

Anda cukup diam saja disana, musti bersabar menunggu, perhatikan saja terus. Jangan pula terlalu berharap, jangan pula memaksakan untuk mendapatkannya. Jika anda beruntung, saat air itu keluar, anda akan tahu sendiri seperti apa rasanya.
Setetes air dengan kilauannya yang cerah berbalutkan cahaya kristal seperti nektar amritha surgawi, itu akan melunasi seluruh biaya perjalan mu kesana bahkan melebihi dari itu.

Sanjiwani : Terimakasih banyak pak, saya akan kesana mencobanya.
Si Bapak : Baiklah, semoga beruntung dan jika ada masalah lainnya jangan sungkan menelepon saya.




Berbagi adalah wujud Karma positif

Berbagi pengetahuan tidak akan membuat kekurangan

Blog Terkait