Distribusi dan Transmisi Prana


Tiga Shakti

Yoga adalah sistem praktis yang sempurna untuk kesehatan fisik, mental dan spiritual. Menurut filosofi yoga dasar manusia adalah komposisi dari tiga unsur pokok: kekuatan hidup (prana shakti), kekuatan mental (chitta shakti), dan kekuatan spiritual (atma shakti).

Prana adalah kekuatan kehidupan universal, dan tubuh ini memiliki jumlah tertentu. Keberadaan kami adalah keajaiban prana shakti. Karena prana kita hidup, bergerak, dan tumbuh. Prana shakti ini bukan udara yang kita hirup, itu melekat dalam diri kita; kita dilahirkan dengan itu. Hingga empat bulan, janin hidup dengan prana ibu, tetapi sejak bulan kelima, janin mengembangkan unit prana independen. Hidup adalah manifestasi dari prana.

Ketika prana mengalir dalam voltase yang tepat, kita merasa kuat, energik, antusias, dan semua indera tajam. Tetapi ketika voltase turun, kita merasa lemah dan lelah secara fisik.

Selain prana, ada shakti lain dalam tubuh yang disebut pikiran atau kesadaran yang melaluinya kita dapat berpikir, mengingat, menganalisis, dan membedakan. Ada begitu banyak kemampuan mental dalam diri kita dan semuanya adalah permainan atau manifestasi dari shakti mental.

Prana shakti dan mental shakti diwakili dalam tubuh fisik ini oleh dua aliran penting yang dikenal sebagai pingala nadi dan ida nadi. Kata ‘nadi’ berarti aliran. Di setiap bohlam listrik memiliki dua kabel, positif dan negatif. Dengan cara yang sama, di setiap organ dan bagian tubuh, ada kombinasi keduanya shaktis ini. Prana shakti dan mental shakti meliputi seluruh tubuh manusia.

Kekuatan prana adalah positif dan kekuatan mental adalah negatif. Ketika keduanya terhubung, mereka menciptakan energi.

Jika ada pemutusan, apa yang terjadi?

Jika kita melepaskan salah satu kabel dari switchboard, lampu tidak akan menyala. Itu sama di organ yang lebih rendah dan lebih tinggi. Jika salah satu energi mengalir dan yang lain tidak, maka organ tidak berfungsi. Karena itu, menurut yoga, harus ada distribusi energi yang seimbang ke setiap bagian tubuh dari kepala hingga kaki. Jika ada ketidakseimbangan, ada penyakit.

Prana shakti dan chitta shakti keduanya adalah energi fisik. Atma shakti, jenis energi ketiga, adalah spiritual. Itu adalah energi non-fisik, transendental, tanpa bentuk. Chakra Muladhara menghasilkan energi fisik dan spiritual, tetapi energi spiritual dihasilkan oleh generator yang lebih besar. Energi ini tidak dapat dilakukan oleh ida atau pingala. Untuk ini ada garis lain yang disebut sushumna yang melakukan energi spiritual dari muladhara langsung ke sahasrara untuk membuka seluruh otak.

Kita tahu bahwa hanya satu bagian otak yang berfungsi; sembilan bagian dikunci. Sembilan bagian otak ini mengandung pengetahuan, pengalaman dan kekuatan tanpa batas, tetapi kita tidak dapat memanfaatkannya karena tidak ada kekuatan sadar. Ketika sushumna melakukan energi spiritual ini ke chakra sahasrara, bagian otak yang tidak aktif menjadi aktif. Maka mereka tidak hanya memberi kesehatan mental, tetapi juga kekayaan rohani. Ketika praktisi yoga mampu membangkitkan kundalini dan menghubungkannya dengan sahasrara melalui sushumna nadi, ia menjadi penguasa tubuh, pikiran dan jiwa.

Oleh karena itu, rahasia kesehatan manusia adalah distribusi yang tepat dari tiga shaktana, pikiran, dan roh. Dalam yoga ini dilakukan melalui praktik-praktik hatha yoga yang memurnikan tubuh fisik; pranayama yang memurnikan saluran atau nadi di mana energi didistribusikan; dan meditasi yang menghentikan aliran prana dan pikiran dan mengarahkan energi spiritual langsung ke otak, sahasrara chakra.

Berbagai cabang yoga seperti hatha, raja, kriya, dll. adalah sistem yang sangat kuat untuk kesehatan, tidak hanya tubuh fisik eksternal ini, tetapi kesehatan keseluruhan manusia secara keseluruhan.

Untuk mendapatkan kesehatan total, perlu bagi kehidupan rohani untuk menjadi dasar dari kehidupan kita sehari-hari. Orang-orang abad ini telah berpikir bahwa kehidupan spiritual harus dipimpin demi meningkatkan kehidupan fisik. Kehidupan manusia pada dasarnya spiritual; kehidupan fisik hanyalah salah satu bagian dari keberadaannya. Dengan cara yang sama kita telah membuat banyak kesalahan. Kita berkata, ‘Oh, yang ilahi ada di dalam diri kita’, seolah-olah kita adalah wadah ilahi. Padahal sebenarnya kitalah yang ada di dalam keilahian, bukan keilahian yang ada di dalam kita.

Tidak ada keraguan bahwa kita telah melakukan kesalahan pada bidang mental, bahwa kita telah mengabaikan pikiran; dan inilah bagaimana kita menjadi sakit dan tidak bahagia. Ketika kita menempuh jalan yoga, hal terpenting bagi kita adalah Jiwa, lalu pikiran, dan tubuh. Dalam filsafat materialistis, tubuh adalah alfa dan omega, tetapi dalam filsafat yoga, tubuh bukanlah yang pertama dan terakhir. Tubuh fisik ini bukanlah segalanya; itu hanya sebagian kecil dari keberadaan kita yang tak terbatas. Kita harus menjaga tubuh ini dengan benar, tetapi tidak melalui obat-obatan, obat penenang dan makanan bergizi saja. Kita harus melengkapi pemikiran, filosofi, prinsip dan kepercayaan yang benar.

Lebih dari itu, kita harus mengembangkan seni dhyana, di mana mata tertutup tetapi pikiran berkembang dan menjadi lebih dan lebih cemerlang, lebih sadar. Di mana dunia nama dan bentuk kecil ini sendirian tidak ada di sana, tetapi di mana keberadaan yang tak terbatas ada di hadapan kita dalam visi yang semakin luas tentang kehidupan universal.




Berbagi adalah wujud Karma positif

Berbagi pengetahuan tidak akan membuat kekurangan

Blog Terkait